RAYA INDONESIA

Monday, April 10, 2006

PEJABAT/PEMIMPIN YANG SANGAT MEMPRIHATINKAN

"1.hikmat dan 2.kebijaksanaan" spertinya merupakan syarat utama yang harus ada bagi seorang pejabat/pemimpin.

Kedua hal tersebut sangat diperlukan bagi orang yang memimpin banyak orang, "pejabat publik".Karena pejabat publik adalah pelayan bagi banyak orang.Tanpa kedua hal tersebut sepertinya tak terbayangkan bagaimana keadaan manusia dalam kelompok itu.Terlebih-lebih apabila kelompok itu mempunyai kecenderungan mengikuti dan tergantung pada pemimpinya, "paternalistik".

Ada atau tidaknya syarat tersebut sepertinya dapat terlihat dan dilihat, bagaimana seorang pejabat menanggapi dan mengatasi permasalahan.

Bila ditempat anda terjadi polemik, permasalahan namun permasalahan tidak dapat diselesaikan dan terselesaikan secara segera dan baik, maka patut diduga pejabat itu tidak memiliki hikmat dan kebijaksanaan.Terlebih-lebih apabila penyelesaiannya melupakan masalah itu dengan cara mengalihkan perhatian pada lain keadaan.Karena pejabat itu dengan kekuasaan yang ada padanya punya kemampuan mengarahkan media massa untuk mempublikasikan situasi kondisi yang lain.

Misalnya jika masalah penerbitan majalah, surat kabar, atau media massa yang sedang dipermasalahkan pun tak dapat diselesaikan dengan segera dengan baik, maka sebaiknya anda meminta atau memaksa mundur dan atau memberhentikan pejabat atau yang mengaku pemimpin tersebut.

Jika masalah pornografi dan pornoaksi pun tak dapat diselesaikan dengan cepat, lalu bagaimana dia akan menyelesaikan maslah yang lain yang mungkin lebih berat dan sulit???

Apabila dinegeri anda dikenal adanya "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan", maka sebaiknya anda mempelajari itu.Karena apabila dinegeri anda itu dikenal, maka jika pejabat tak mampu menyelesaikan permasalahan dengan tidak berlarut-larut maka patut diduga pejabat yang bersangkutan tidak memperhatikan dan tidak memiliki itu.Mungkin mereka bangga dengan pangkat dan embel-embel akademis yang mereka dapat.

Padahal kedua hal tersebut diatas, (hikmat dan kebijaksanaan) tidak tergantung pada pangkat dan berbagai embel-embel akademik itu. Bahkan sangat dimungkinkan kedua hal tersebut diatas tidak ada pada mereka disebabkan karena mereka begitu bangga "sombong" pada pangkat dan berbagai embel-embel akademik tersebut.

Jika pada wilayah dimana ada tinggal, baik sebagai orang pribadi, masyarakat, rakyat baik itu pada tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara maka sebaiknya anda mengingatkan mereka, pejabat atau yang merasa dirinya pejabat, pemimpin dan atau yang merasa dirinya pemipin agar mereka tidak berbangga "sombong" dengan pangkat ataupun embel-embel akademiknya ataupun harta kekayaan yg kebetulan berada pada mereka. Dan kemudian minta "tuntut" lah mereka menyelesaikan permasalahan yang ada dengan segera dan sebenar-benarnya. Jika mereka tidak mampu sebaiknya mundur saja atau mundurkan saja.

Apabila pada suatu wilayah mayoritas beragama Islam, namun diwilayah itu beredar majalah, koran, buletin atau penerbitan dengan gambar-gambar yang mengumbar dan atau mempertontonkan aurat, dan atas keadaan itu sudah mendapat tantangan (keberatan), namun pejabat yang kompeten tidak mengambil tindakan tegas, maka pejabat yang bersangkutan patut disebut sebagai pejabat/pemimpin yang sangat memprihatinkan jika tidak boleh disebut "payah".

Pejabat / pemimpin yang memperihatinkan seharusnya tak bertahan dalam keprihatinan, namun seharusnya mundur saja sebelum dimundurkan.Atau jangan sampai menunggu disebut tak becus.Jangan pula menunggu hingga terjadi revolusi.Segerelah sebelum segala sesuatu menjadi terlambat.

Segeralah,,,,,,

Segerah ke jalan yang lebih lurus, setidak-tidaknya lebih mendekati jalan yang lurus, yang di ridhoiNya.Insya Allah Raya lah Indonesia

0 Comments:

Post a Comment

<< Home