RAYA INDONESIA

Thursday, March 30, 2006

POLITIK BUKANLAH KEBALIKAN DARI ITIKAD BAIK

Waalaikumsalam wrwb
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi saudaraku/keluarga dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari Amin

Terimakasih saudaraku masih peduli dengan moral dan semoga masuk dalam golongan manusia yang berahklak mulia.

Sebaiknya jangan terjebak dalam arus yang mengkambing hitamkan politik.Politik tidak berarti jelek, buruk.Politik bukanlah kebalikan dari niat baik.Sesungguhnya realisasi dari suatu niat baik pun juga masuk dalam pengertian politik.

Pengertian politik sebagai sesuatu yang buruk adalah suatu kekeliruan besar.

Niat baik jangan dipertentangkan dengan politik, jangan terhebak saudaraku.

Politik itu tidak jahat tidak pula buruk.Jika ada yang buruk, maka itu bukan politik melainkan dari niat yang ada dan diwujudkan dengan politik.

Yang perlu diperhatikan adalah apakah politik itu didasari dengan niat baik atau niat buruk?

Sepertinya perbedaan niat baik dan niat buruk itulah yg harus diwaspadai.Dan mungkin itu dapat dibedakan dari perbuatannya.

ibarat pohon akan kelihatan dari buah nya.

Kira-kira demikian saudaraku.

Selamat berjuang mewujudkan niat baik dalam perbuatan sehari-hari.

Wassalam wrwb
Saudaramu





djoko suryanto wrote:
assalamu'alaikum wr wb. sebagai bahan kajian, mungkin ada baiknya anda bukasitus detik hari selasa tgl. 21 maret 2006, berkenaan dengan penerapansyariat islam di aceh-------------------------------------------------------Batas Niat Baik dan Komoditas PolitikGatra.com - Perda anti-pelacuran Tangerang memperlebar medan kontroversi isumoral. Maka, arus perdebatan RUU APP yang sudah bergulir juga meluber kePerda Nomor 8 Tahun 2005 itu. Bagi yang kontra dan pro, kasus perda Tangerangmemberi efek bola salju tersendiri. Bagi barisan penolak, kasus perdaTangerang itu membuat mereka lebih nyaring menyerang perda-perda serupa didaerah lain. Makanya, Jumat lalu di Jakarta, sejumlah LSM membentuk KoalisiAnti-Perda Diskriminatif. Mereka menilai perda Tangerang dan RUU APP punyabenang merah: diskriminatif pada perempuan dan mengandung semangatformalisasi syariat Islam. Kelompok penyokong itu menyangkal tudingan bahwalarangan pornografi dan pelacuran mendiskriminasi perempuan. ''Harkat danmartabat kaum wanita malah terangkat dengan perda pelacuran,'' ujar KurniaWidiastuti, Ketua Persaudaraan Muslimah, yang menggelar aksi di Tangerang.Pangkal argumen mereka: pornografi, pornoaksi, dan pelacuran dapat merusakmoral publik. Beberapa hari terakhir, aksi-aksi dukungan pada perdaanti-pelacuran meramaikan halaman kantor Wali Kota Tangerang. Spekulasipolitik ikut mewarnai.[Nasional, Gatra Edisi 19 Beredar Senin, 20 Maret 2006]Baca berita selengkapnya di http://www.gatra.com/artikel.php?id=93179

0 Comments:

Post a Comment

<< Home