RAYA INDONESIA

Thursday, December 14, 2006

GARUDA, ELANG VERSUS NAGA

Temanku ternyata punya cerita yang selama ini ingin diberitahukannya pada aku.P adahal cerita itu telah cukup lama dia simpan dan pendam.Dia pendam karena dia ragu jika saya tidak percaya, dianggap tahayul ataupun dongeng, tidak ilmiah.

Menurut temanku, pada tatasurya ini ada suatu planet yang mirip dengan bumi.Kemiripannya bukan hanya dari segi ukuran, unsure-unsur yang membentuknya pendek kata tidak jauh beda bahkan sangat tipis bedanya dengan bumi. Nama planetnya pun Imub.Pola hidup populasi pada planet itu pun hamper sama dengan di Bumi, mereka juga punya bangsa dan negara.Bedanya sangat tipis, populasi di planet I bum namanya bukan terdiri dari manusia seperti di bumi melainkan Garuda, Elang dan Naga, Onta, Singa, Buaya, Beruang, Macan dan lain-lain sejenis itu.

Dalam planet itu masing-masing mempunyai wilayah teritorial mirip seperti negara di bumi, namun mereka tidak menyebutnya negara melainkan A ragen.

Diantara A ragen dari populasi planet I bum, hanya beberapa A ragen yang menjadi perhatian temanku karena menurut temanku masing-masing ingin menguasai planet I bum tersebut atau setidak-tidaknya punya hajat mendapat lebih banyak dari potensi planet I bum tersebut.

A ragen yang pertama adalah A ragen Elang, konon A ragen Elang ini disebut-sebut sebagai patih barangkali mirip polisi militer di bumi.Disusul oleh A ragen Naga, konon populasi a ragen ini dikenal sebagai ular yang dapat bertelur banyak dalam satu masa perkembangbiakan, populasinya cepat berkembang biak dan barangkali oleh karena kecepatan perkembangan itu mereka terlihat ulet. A ragen ketiga adalah populasi Garuda, konon tanah airnya kaya raya dan populasinya dikenal sebagai populasi yang bersifat kepada Yang Menciptakan planet I bum dan memberi kekayaan alam yang berlimpah itu, ‘religius’.

Sebelum melanjutkan ceritanya, tiba-tiba temanku bertanya.”Menurut kamu secara alami, naluriah mana kira-kira diantara ketiga populasi A ragen itu yang menjadi kawan, jika harus punya kawan dan yang mana yang harus menjadi lawan jika harus punya lawan.?

Manakah yang menjadi sejoli jika memang harus ada sejoli?”

Lebih lanjut, temanku semakin membuat pertanyaan sederhana.Populasi manakah yang lebih layak bersanding atau disandingkan menjadi sejoli ibarat sepasang kekasih?

Apakah Elang dengan Naga?
Ataukah Garuda dengan Elang?
Atau Naga dengan Garuda?

Mudahkan? Lanjut temanku.

Berfikirlah, berfikirlah, berfikirlah lalu Ikhtiar, bekerja sebab ada pepatah.
Fikir itu pelita hati.
Tanpa terang maka tindakanmu akan menjadi tak karuan.

Mereka yang banyak berfikir dalam nama-Nya akan mendapat hikmat dari-Nya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home